PROGRAM LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
SMP NEGERI 3 BANDUNG
2010- 2011
A. RASIONALISASI
Bimbingan sebagai salah satu komponen yang terintegral dari keseluruhan penyelenggaraan pendidikan di sekolah, bimbingan sangat diperlukan keberadaannya dalam mencapai tujuan pendidikan secara keseluruhan. Peran bimbingan juga dipertegas dalam PP No. 28 tahun 1990 mengenai pendidikan menengah yang menegaskan bahwa “Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada siswa dalam rangka menentukan pribadi, mengenal lingkungan dan merencanakan masa depannya”. Bimbingan diberikan oleh guru pembimbing”.
Prayitno, dkk. (2003) mengemukakan bahwa bimbingan dan konseling adalah pelayanan bantuan untuk peserta didik, baik secara perorangan maupun kelompok agar mandiri dan berkembang secara optimal, dalam bimbingan pribadi, bimbingan sosial, bimbingan belajar, dan bimbingan karier, melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung, berdasarkan norma-norma yang berlaku.
Dalam proses pendidikan, peserta didik sebagai subjek pendidikan tidak terlepas dari berbagai permasalahan, diantaranya:
1. Masalah belajar, seperti motivasi belajar kurang, prestasi belajar rendah, ketika menghadapi ujian, kesulitan dalam pengaturan belajar, dan sebagainya.
2. Masalah keluarga, seperti masalah keluarga yang tidak harmonis, keluarga retak, orang tua yang terlalu menuntut, menekan, otoriter, dan sebagainya.
3. Masalah sosial pribadi, seperti konflik dengan sesama siswa maupun konflik dengan diri sendiri, penolakan diri, rendah diri dan sebagainya.
4. Masalah karier, seperti penjurusan bidang studi, pekerjaan yang diminati, dan sebagainya.
Sehubungan dengan hal tersebut maka diperlukan penyusunan program bimbingan dan konseling yang mewadahi seluruh kegiatan bimbingan dan konseling yang akan diberikan kepada peserta didik dalam rangka mengembangkan potensi yang dimilikinya.
Penyusunan program bimbingan dan konseling hendaknya merujuk pada pedoman kurikulum dan berdasarkan kondisi objektif yang berkaitan dengan kebutuhan nyata di sekolah, yang disesuaikan dengan tahapan perkembangan peserta didik. Sehingga program yang dilaksanakan merupakan program yang realistik dan layak untuk diimplementasikan dan dapat mengembangkan potensi siswa SMP N 3 Bandung secara optimal.
B. STRUKTUR PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING
Visi dan Misi
a. Visi dan Misi Sekolah
1) Visi
“Menjadikan sekolah handal dan terampil dibidang akdemis dan non akademis di kota Bandung pada tahun 2011”
2) Misi
1) Menyelenggarakan proses belajar mengajar yang efektif
2) Memberikan pelayanan yang proporsional dan professional
3) Membangun kerjasama yang harmonis anatar siswa, guru, komite sekolah, dan anggota masyarakat dalam upaya optimalisasi
4) Meningkatkan prestasi non akademis
5) Menumbuh kembangkan aktivitas dan daya kreativitas serta wawasan yang dapat memperkokoh keimanan dan ketaqwaan, persatuan dan kesatuan.
b. Visi dan Misi Bimbingan dan Konseling
Sejalan dengan Visi dan Misi sekolah, Visi dan Misi Bimbingan dan Konseling diarahkan untuk mendukung kesuksesan dari Visi dan Misi tersebut.
1) Visi
“Membangun iklim yang harmonis dalam menjadikan sekolah yang handal dan terampil dibidang akademis dan non akademis di kota Bandung”.
2) Misi
Misi bimbingan dan konseling terdiri dari beberapa hal yakni
1. Misi pendidikan, yaitu memfasilitasi pengembangan peserta didik melalui pembentukan perilaku efektif-normatif dalam kehidupan keseharian dan masa depan.
2. Misi pengembangan, yaitu memfasilitasi pengembangan potensi dan kompetensi peserta didik di dalam lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat.
3. Misi pengentasan masalah, yaitu memfasilitasi pengentasan masalah peserta didik mengacu pada kehidupan efektif sehari-hari.
Deskripsi Kebutuhan
Instrumen dan format yang digunakan mencakup dalam kegiatan layanan maupun kegiatan administrasi adalah dengan menggunakan tes Inventori Tugas Perkembangan maupun data hasil pemeriksaan psikologis yang telah dilaksanakan kepada seluruh peserta didik. Sebagai dasar untuk penyusunan program layanan bimbingan dan konseling yang berbasis tugas-tugas perkembangan, maka dilakukan langkah-langkah identifikasi dan evaluasi kebutuhan secara rasional melalui layanan yang sifatnya demand supplier yang berlaku umum untuk seluruh peserta didik sedangkan langkah identifikasi dan evaluasi kebutuhan secara empiris (need asessment) ditempuh melalui pengisian sejumlah kuesioner untuk menganalisis kebutuhan nyata peserta didik sehingga layanan diharapkan akan efektif karena sifatnya demand driven.
Hasil tes Inventori Tugas Perkembangan (ITP) yang dilaksanakan di kelas VII, VIII, dan IX menunjukan beberapa aspek perkembangan yang masih rendah dan perlu bimbingan untuk mengembangkannya. Berdasarkan hasil tes Inventori Tugas Perkembangan tersebut dapat digambarkan bahwa pencapaian tugas-tugas perkembangan peserta siswa SMP N 3 Bandung meliputi:
Rata-rata hasil analisis Siswa SMP N 3 Bandung 2009-2010
No
Aspek Perkembangan
Skor
1
Landasan hidup religius
3.598
2
Landasan perilaku etis
3.671
3
Kematangan emosional
3.719
4
Kematangan intelektual
3.743
5
Kesadaran tanggung jawab
3.784
6
Peran sosial sebagai pria atau wanita
3.861
7
Penerimaan diri dan pengembangannya
4.09
8
Kemandirian perilaku ekonomis
3.753
9
Wawasan dan persiapan karir
3.964
10
Kematangan hubungan dengan teman sebaya
4.189
Berdasarkan hasil analisis tingkat pencapaian tugas perkembangan siswa yang dilakukan pada siswa SMP Negeri 3 Bandung 2009-2010, didapatkan hasil sebagai berikut.
TIGA TERTINGGI
Kematangan hubungan dengan teman sebaya
3.598
Penerimaan diri dan pengembangannya
3.671
Wawasan persiapan karir
3.719
TIGA TERENDAH
Landasan hidup religius
3.598
Landasan perilaku etis
3.671
Kematangan intelektual
3.719
Sedangkan hasil Anlisis Tugas Perkembangan 2010-2011 dengan hasil sebagai berikut :
Rata-rata hasil analisis Siswa SMP N 3 Bandung 2010-2011
No
Aspek Perkembangan
Skor
1
Landasan hidup religius
3.549
2
Landasan perilaku etis
3.777
3
Kematangan emosional
3.996
4
Kematangan intelektual
3.734
5
Kesadaran tanggung jawab
3.741
6
Peran sosial sebagai pria atau wanita
3.954
7
Penerimaan diri dan pengembangannya
4.136
8
Kemandirian perilaku ekonomis
3.762
9
Wawasan dan persiapan karir
3.879
10
Kematangan hubungan dengan teman sebaya
4.205
Berdasarkan hasil analisis tingkat pencapaian tugas perkembangan siswa yang dilakukan pada siswa SMP Negeri 3 Bandung, didapatkan hasil sebagai berikut.
TIGA TERTINGGI
Kematangan hubungan dengan teman sebaya
4.205
Penerimaan diri dan pengembangannya
4.136
Kematangan emosional
3.996
TIGA TERENDAH
Landasan hidup religius
3.549
Kematangan inteleqtual
3.734
Kedaran tanggung jawab
3.741
* ---------- Penurunan pencapaian dari tahun sebelumnya.
Dari tabel di atas dapat di lihat bahwa pencapain tugas perkembangan pada aspek landasan hidup religius siswa SMP Negeri 3 Bandung rata-rata baru mencapai 3.549 atau sekitar 71.96 % dari yang seharusnya dicapai oleh siswa SMP. Aspek landasan kematangan inteleqtual 3.734 atau sekitar 73.42 % dari hasil yang diharapkan dapat dicapai. Dan aspek kesadaran rata-rata siswa baru mencapai skor 3.7741 atau sekitar 74.38 % dari hasil yang diharapkan dapat dicapai oleh siswa SMP.
Berdasarkan pada hasil anilisis tugas perkembangan tersebut maka pelaksaan bimbingan dan konseling bagi siswa SMP Negeri 3 Bandung mengacu pada tiga aspek perkembangan terendah dari hasil analis. Dengan harapan bahwa program yang dibuat dapat membantu siswa SMP Negeri 3 Bandung dapat mencapai tugas-tugas perkembangnnya secara optimal.
Tujuan
Sejalan dengan perkembangan konsep bimbingan dan konseling, maka tujuan bimbingan dan konseling pun mengalami perubahan dari yang sederhana sampai ke yang lebih komprehensif.
Secara umum tujuan dari pelayanan bimbingan dan konseling didasarkan pada 3 garis besar yaitu adalah agar siswa dapat :
a. Mengenal dan memahami arti dan tujuan ibadah ( perilaku religius )
b. Mengenali dan mengembangkan potensi diri dan bakat yang dimiliki ( kematangan inteleqtual )
c. Mempelajari cara-cara pengambilan keputusan dan permasalahan ( kesadaran tanggung jawab )
Komponen Program
a. Layanan Pengumpulan Data
Layanan pengumpulan data yaitu kegiatan dalam bentuk pengumpulan data, pengolahan dan penghimpun berbagai informasi tentang siswa beserta latar belakangnya.
b. Layanan Informasi
Layanan informasi yaitu layanan yang memberikan sejumlah informasi kepada siswa dengan tujuan agar siswa memiliki informasi yang memadai, baik informasi tentang dirinya maupun informasi tentang lingkungannya.
c. Layanan Dasar Bimbingan
Layanan dasar bimbingan merupakan layanan bimbingan yang bertujuan untuk membantu seluruh siswa dalam mengembangkan perilaku efektif dan keterampilan-keterampilan hidupnya yang mengacu pada tugas-tugas perkembangan siswa.
d. Layanan Responsif
Layanan responsif bertujuan untuk membantu memenuhi kebutuhan yang dirasakan sangat penting oleh siswa.
e. Layanan Perencanaan Individual
Layanan perencanaan individual bertujuan membantu dan memahami pertumbuhan dan perkembangan seluruh siswa dalam membuat dan mengimplementasikan rencana-rencana pendidikan, karir, dan social pribadinya
f. Layanan Penempatan
Layanan penempatan ditujukan untuk membantu siswa agar memperoleh wadah yang sesuai dengan potensi yang dimilikinya dengan tujuan agar siswa dapat mencapai prestasi yang optimal.
g. Layanan Referal
Layanan referal merupakan layanan untuk melimpahkan kepada pihak lain yang lebih mampu dan berwenang apabila masalah yang ditangani di luar kemampuan dan kewenangan personel/konselor.
h. Layanan Penilaian dan Tindak lanjut
Layanan penilaian dan tindak lanjut yaitu layanan untuk menilai keberhasilan usaha konselor yang telah diberikan, sehingga dapat dianalisis dan direncanakan tindak lanjut dari kegiatan bimbingan selanjutnya.
C Rencana Operasional dan Agenda Kerja Bimbingan dan Konseling
Pelaksanaan program bimbingan dan konseling berbasis analisis pencapaian tugas perkembangan dilakukan di kampus SMP Negeri 3 Bandung. Program tersebut tertuang dalam agenda kegiatan program BK secara keseluruhan dan pola penangan kasus SMP N 3 Bandung yang dijabarkan dalam program kerja tahunan, program kerja semesteran, program kerja bulanan, program kerja mingguan dan program kerja harian. ( Program Terlampir )
D Pengembangan Tema / Materi
Berdasarkan data-data yang didapatkan dari hasil dari penyebaran inventori tugas perkembangan siswa membutuhkan materi-materi layanan bimbingan sebagai berikut :
No
TUGAS PERKEMBANGAN
MATERI YANG DIKEMBANGKAN
1.
Landasan hidup religius
a. Pengembangan sikap dalam meyakini agama yang merupakan pedoman hidup
b. Pengembangan pengetahuan tentang ilmu agama
c. Pengembangan sikap dalam mengamalkan nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-hari
2.
kematangan inteleqtual
a. Memahami kemampuan, bakat dan minat yang dimiliki
b. Mengenal aspek-aspek sosial terhadap kemampuan, bakat dan minat
c. Memahami pengaruh positif kemampuan, bakat dan minat sendiri terhadap kegiatan belajar
3.
Kematangan kesadaran tanggung jawab
a. Siswa mampu bersikap rasional dalam mengambil suatu keputusan
b. Siswa mampu membedakan antara hak dan kewajiban
c. Siswa mampu membedakan antara yang benar dan salah
Materi-materi yang dibuat disusun dalam sebuah satuan layanan bimbingan dan konseling, yang disampaikan kepada siswa sesuai dengan agenda kerja yang terjabar dalam program kerja Bimbingan dan konseling.
E Fasilitas
Fasilitas dan sarana yang diperlukan untuk menunjang layanan bimbingan adalah :
1. Sarana Fisik
Sarana fisik terdiri ialah ruang bimbingan. Ruangan konseling/Konsultasi. Yang terdiri dari lemari untuk menyimpan data siswa, satu set kursi tamu, satu set kursi dan meja konseling, papan informasi, satu set komputer, ruang konseling kelompok, dan ruang konseling individual.
2. Sarana Teknis
a) Alat pengumpul data
Alat pengumpul data adalah seperangkat instrumen yang digunakan untuk melengkapi kebutuhan needassesmen terhadap siswa. Adapun instrumen yang dimiliki oleh Bimbingan dan Konseling SMP N 3 bandung sebagai berikut :
- Sosiometri. Legger,
- buku data siswa,
- buku pedoman kegiatan BK,
- format studi kasus,
- angket dan quesioner ( sesuai dengan materi layanan yang akan diberikan), instrumen psikotest (bekerjasama dengan lembaga terkait), dan media lainnya
- Instrumen Tugas Perkembangan Siswa ( ITP ),
- Daftar cek masalah.
b) Alat penyimpan data
Alat penyimpan data digunakan untuk mengadministrasikan dan menyimpan data-data yang diperoleh untuk dikembangkan secara lebih lanjut dan untuk menunjang program Bimbingan dan Konseling. Ada pun alat penyimpan data yang dimiliki oleh Bimbingan dan koseling SMP N 3 Bandung saat ini adalah :
- Seperangkat Komputer.
- 1 set Lemari
- 3 set loker
- 2 set lemari buku.
c) Perlengkapan teknis
Perlengkapan teknis adalah seperangkat kebutuhan teknis yang diperlukan untuk melaksanakan Bimbingan dan Konseling terhadap siswa. Adapun perangkat teknis yang dimiliki oleh Bimbingan da konseling SMP N 3 Bandung adalah :
- Buku Pedoman atau petunjuk Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling,
- Buku Informasi (pribadi sosial, pendidikan dan karier).
- Buku Paket bimbingan (pribadi/sosial belajar dan karier)
d) Perlengkapan administrasi
Seperti : Alat tulis kantor (ATK), diantaranya : bolpoin, kertas, spidol, clipt, dan keperluan lainnya
F Personel
Bimbingan dan konseling dilaksanakan dibawah tanggung jawab Kepala Sekolah dan seluruh staf.. Untuk mempermudah program BK, maka disusun sebuah struktur organisasi BK yang disesuaikan dengan anjuran dalam kurikulum yang direalisasikan ke dalam bagan dan disedkripsikan pula tugas dan kewenangan masing-masing personel, sebagai berikut :
Jabatan
Deskripsi Tugas
Kepala Sekolah
1. Mengkoordinasikan seluruh kegiatan pendidikan, yang meliputi kegitan pengajaran, pelatihan serta bimbingan dan konseling di sekolah;
2. Menyediakan dan melengkapi saranan dan prasarana yang diperlukan dalam kegiatan bimbing dan konseling di sekolah;
3. Memberikan kemudahan bagi terlaksananya program bimbingan dan konseling di sekolah;
4. Melakukan supervisi terhadap pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah;
5. Menetapkan koordinator guru pembimbing yang bertanggung jawab atas koordinasi pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah berdasarkan kesepakatan bersama guru pembimbing;
6. Membuat surat tugas pembimbing dalam proses bimbingan dan konseling pada setiap awal semester;
7. Menyiapkan surat pernyataan melakukan kegiatan bimbingan dan konseling sebagai bahan usulan angka kredit bagi guru pembimbing. Surat pernyataan ini dilampiri bukti fisik pelaksanaan tugas;
8. Mengadakan kerjasama dengan instansi lain (seperti perusahaan/industri, dinas kesehartan, kepolisian, Depag) atau dengan pakar yang terkait dalam pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling (seperti psikolog dan dokter).
Wakil
Kepala Sekolah
1. Mengkoordinasikan pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling kepada semua personel sekolah;
2. Melaksanakan kebijakan pimpinan sekolah terutama dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling;
Koordinator Bimbingan dan Konseling
1. Mengkoordinasikan para guru pembimbing dalam :
a. memasyarakatkan pelayanan bimbingan dan konseling
b. menyusun program bimbingan dan konseling
c. melaksanakan program bimbingan dan konseling
d. mengadministrasikan kegiatan bimbingan dan konseling
e. menilai program bimbingan dan konseling
f. mengadakan tindak lanjut
2. membuat usulan kepada kepala sekolah dan mengusahakan terpenuhinya tenaga, sarana dan prasarana;
3. mempertanggungjawabkan pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling kepada kepala sekolah.
Konselor atau Guru Pembimbing
1. Memasyarakatkan kegiatan bimbingan dan konseling;
2. Merencanakan program bimbingan dan konseling bersama koordinator BK;
3. Merumuskan kegiatan persiapan bimbingan dan konseling;
4. melaksanakan layanan bimbingan dan konseling terhadap siswa yang menjadi tanggungjawabnya (berupa layanan dasar, responsif, perencanaan individual dan dukungan sistem);
5. Mengevaluasi proses dan hasil kegiatan layanan bimbingan dan konseling;
6. Menganalisis hasil evaluasi;
7. Melaksanakan tindak lanjut berdasarkan hasil penilaian;
8. Mengadministrasikan kegiatan bimbingan dan konseling;
9. Mempertanggungjawabkan tugas dan kegiatan kepada koordinator guru pembimbing atau kepada kepala sekolah;
10. Menampilkan pribadi sebagai figur moral yang berakhlak mulia (seperti taat beribadah, jujur, bertanggung jawab, sabar, disiplin, respek terhadap pimpinan, kolega dan siswa);
11. Berpartisipasi aktif dalam berbagai kegiatan sekolah yang menunjang peningkatan mutu pendidikan di sekolah.
Guru Mata Pelajaran
1. Membantu memasyarakatkan layanan bimbingan dan konseling pada siswa;
2. Melakukan kerjasama dengan guru pembimbing dalam mengidentifikasi sswa yang memerlukan layanan bimbingan dan konseling;
3. Mengalihtangankan siswa yang memerlukan layanan bimbingan dan konseling kepada guru pembimbing;
4. Mengadakan upaya tindak lanjut layanan bimbingan dan konseling (program perbaikan dan program pengayaan atau pengjaran remedial);
5. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mendapatkan layanan bimbingan dan konseling dari guru pembimbing;
6. membanu mengumpulkan informasi yang diperlukan dalam rangka penilaian layanan bimbingan dan konseling;
7. Menerapkan nilai-nilai bimbingan dalam PBM atau dalam berinteraksi dengan siswa, seperti : bersikap respek terhadap semua siswa, memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya/berpendapat, memberikan reward kepada siswa yang menampilkan perilaku/prestasi yang baik, menampilkan pribadi sebagai figur moral yang baik.
Wali Kelas
1. Membantu guru pembimbing melaksanakan layanan bimbingan dan konseling yang menjadi tanggungjawabnya;
2. Membantu memberikan kesempatan dan kemudahan bagi siswa, khususnya di kelas yang menjdi tanggung jawabnya, untuk mengikuti layanan bimbingan dan konseling;
3. Memberikan informasi tentang keadaan siswa kepada guru pembimbing untuk memperoleh layanan bimbingan dan konseling;
4. Menginformasikan kepada guru mata pelajaran tentang siswa yang perlu diperhatikan secara khusus dalam kegiatan belajar;
5. Ikut serta dalam konferensi kasus.
Staf Administrasi
1. Membantu Guru Pembimbing dan Koordinator BK dalam Mengadministrasikan Seluruh Kegiatan Bimbingan Konseling Di Sekolah;
2. Membantu Guru Pembimbing Dalam Menyiapkan Seluruh Kegiatan Bimbingan Dan Konseling;
3. Membantu guru pembimbing dalam menyiapkan sarana yang diperlukan dalam layanan bimbingan dan konseling.
G Sasaran
Yang menjadi sasaran dalam kegiatan Bimbingan dan Konseling diantaranya :
1. Siswa
Mencakup aspek kemampuan siswa ( umum – khusus, potensial – nyata), aspek karakteristik siswa (fisik, afektif, konatif), aspek persiapan karir siswa, serta kemajuan dan perubahan perilaku siswa.
Selain berdasarkan hasil Inventory Tugas Perkembangan yang meliputi tiga aspek yaitu Landasan hidup religius, kematangan inteleqtual dan kematangan kesadaran tanggung jawab yang menjadi permasalahan bagi siswa SMP ini pada umumnya seperti siswa yang lainnya, karena pada masa usia seperti ini siswa SMP adalah siswa memasuki usia remaja awal yang ingin diakui keberadaannya sebagai remaja. Oleh sebab itu sering kali muncul masalah-masalah sebagai berikut
a. Masalah Belajar, seperti : cara mengatur waktu, kurangnya motivasi belajar, kurangnya konsentrasi belajar, belajar kelompok
b. Keremajaan, seperti : bolos dan pelanggaran disiplin, buku cabul/stensilan, Geng/klik.
c. Pergaulan, seperti : dengan teman, lawan jenis, dengan guru, Sosialisasi.
d. Masalah Karir, seperti : kelanjutan studi, pekerjaan
e. Pengisian Waktu Luang, seperti : penyaluran bakat, kegiatan di lingkungan masyarakat
f. Sosial Ekonomi Orang Tua, seperti : Kesulitan mencukupi kebutuhan sekolah, ( pengadaan buku paket dan alat tulis )
2. Guru Bimbingan dan Konseling
Mencakup keprofesionalan guru BK dalam melaksanakan layanan BK, serta hambatan dan potensi yang dijumpai
3. Proses Kegiatan Layanan
Program kegiatan BK dan pelakasanaannya, kesesuaian program kegiatan BK dengan KBM, serta hambatan dan potensi yang dijumpai.
4. Pihak sekolah
Dukungan sistem dan respon pihak sekolah dalam pelaksanaan kegiatan BK di sekolah.
H Anggaran biaya
Kebutuhaan pembiayaan BK untuk melengkapi fasilitas dan perlengkapan BK SMP Negeri 3 Bandung sudah dimasukkan dalam RAPBS tahunan. Dalam pelaksanaannya koordinator BK mengajukan proposal mengenai kebutuhan perlengkan yang diperlukan. Kepala Sekolah rnenyetujui sesuai dengan anggaran yang tersedia. Untuk saat ini yang dikeluarkan untuk keperluan kegiatan pelaksanaan program BK masih ditanggung oleh pihak sekolah sepenuhnya Maksud diajukan anggaran ini adalah untuk memenuhi kebutuhan program kegiatan bimbingan dan konseling. Sedangkan tujuannya adalah agar proses pelaksanaan kegiatan bimbingan konseling dapat berjalan sebagaimana mestinya
Berikut rincian fasilitas yang diperlukan,
a. Buku pribadi siswa dan sampul 400 x Rp. 10.000 = Rp 4.000.000,-
b. Kertas HVS untuk blanko alat pengumpul data 7 rim x Rp 27.000,- = Rp 187.000,-
c. Alat-alat tulis
1. Buku agenda kegiatan sehari-hari 40 x Rp 4.500 = Rp 180.000,-
2. balpoint 16 x Rp 2.500 = Rp 40.000,-
3. Penggaris 8 x Rp 2.000 = Rp 16.000,-
4. Penghapus pensil 8 x Rp 1.500 = Rp 12.000,-
5. Tip-ex 8 x Rp 4.000 = Rp 32.000,-
6. Lem 8 x Rp 2.000 = Rp 16.000,-
7. spidol Snowman Kecil 2 x Rp 1.000 = Rp 12.000,-
8. Spidol Besar Snowman 8 x Rp 4.000 = Rp 32.000,-
9. Buku Polio 8 x Rp 9.000 = Rp 72.000,-
d. Penjilidan dan fotokopi program = Rp 100.000,-
e. Transport HomeVisit
- Wali kelas dan Guru BP 4 x @ Rp 15.000 = Rp 60.000,-
- Tiap kelas 2 orang x 31 kelas = 62 xRp 20.000 = Rp 1.240.000,-
f. Kelengkapan ruangan
1. Taplak meja 5 buah = Rp 125.000,-
2. Pengharum ruangan = Rp 135.000,-
3. Isi Ulang Pengharum = Rp 200.000,-
4. Rak File = Rp 150.000,-
5. Lemari penyimpan data = Rp 500.000,-
6. Perbaikan lemari = Rp 100.000,-
JUMLAH = Rp 7.209.000,-
I Evaluasi dan Tindak Lanjut
a. Tujuan Evaluasi
Untuk mengetahui tingkat keberhasilan dan segi-segi kelemahan program BK yang dilaksanakan sehingga akan membantu :
1. Pengembangan kurikulum SMP kearah kesesuaian dengan pencapaian tugas perkembangan siswa
2. Menyempurnakan program BK supaya lebih produktif, konduktif, efektif dan efesien sehingga lebih komprehensif.
b. Kriteria Keberhasilan Program BK
1. Adanya pemahaman diri, pengarahan diri, dan perwujudan diri siswa sehingga posisinya dapat berkembang secara optimal
2. Dapat memberikan layanan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan siswa
3. Terpecahnya masalah siswa baik masalah belajar, pribadi, sosial, maupun karir sehingga siswa dapat menyesuaikan dengan lingkungannya.
c. Aspek Evaluasi
1. Konten
Program yang disusun berdasarkan kepada kebutuhan siswa, karena dalam pembuatan program praktikan memberikan analisi kebutuhan siswa melalui ITP dan menjadikan ATP sebagai pedoman dalam pembuatan program.
2. Input
Dalam melaksankan program konselor sudah berusaha seoptimal mungkin untuk dapat menjalankan program yang telah di buat dan merealisaikan program kepada guru, kepala sekolah dan konselor sekolah, adapun kegiatan yang urgent dan tidak dapat diprediksi dilakukan secara insidental dengan sepengetahuan dari koordinator BK dan Kepala Sekolah SMP N 3 Bandung.
3. Proses
Evaluasi juga dilakukan secara berkala dalam setiap minggunya dengan mengajukan laporan kegiatan mingguan oleh guru Bimbingan dan Konseling kepada koordinator BK setelah itu dilanjutkan kepada kepala sekolah.
4. Produk
Dari proses layanan bimbingan dan konseling yang telah dilaksankan dapat terlihat perubahan terhadap diri siswa. Siswa jadi lebih mengerti dan memahami tentang materi-materi yang sudah di sampaikan. Dan siswa mulai lebih terbuka terhadap konselor.
d. Tindak Lanjut
Tindak lanjut dilaksanakan setelah diadakan evaluasi dan diketahui seberapa besar keberhasilan pelaksanaan program BK yang dilakukan di sekolah. Faktor apa yang paling menunjang keadaan sekolah dan faktor apa yang dicari ditingkatkan untuk menunjang keberhasilan siswa
Kriteria yang dipakai untuk menilai keberhasilan pelaksanaan program layanan bimbingan dan konseling di sekolah adalah mengacu pada terpenuhi atau tidak terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan peserta didik dan pihak-pihak yang terlibat baik langsung maupun tidak langsung berperan membantu peserta didik memperoleh perubahan prilaku dan pribadi ke arah yang lebih baik. Sasaran evaluasi lebih difokuskan kepada :
1. Perubahan perilaku siswa sebelum dan setelah mereka memperoleh layanan bimbingan.
2. Pihak sekolah dalam memberikan kontribusi dan dukungan terhadap program bimbingan dan konseling.
3. Proses pelaksanaan program.
J Penutup
Penyusunan Program merupakan strategi alternatif dalam rangka menggali dan mengembangkan potensi siswa seoptimal mungkin, dan merupakan salah satu komponen sistem dalam rangka meningkatkan mutu siswa sebagi subjek belajar, bimbingan dan konseling perkembangan tidak hanya diberikan kepada siswa bermasalah tetapi pada seluruh siswa SMP Negeri 3 Bandung sesuai dengan fungsi bimbingan dan konseling itu sendiri, yaitu : fungsi pemahaman dan fungsi pencegahan.
Program Bimbingan dan Konseling yang lakukan secara terencana, integratif, komprehensif, fleksibel dan adaptif oleh seluruh pihak dapat menunjang potensi yang dimiliki siswa SMPN 3 Bandung
Semoga Allah SWT memberikan kekuatan dan keberhasilan bagi program Bimbingan dan Konseling yang telah disusun guna membantu perkembangan siswa SMP dan mengoptimalkan potensi siswa-siswi SMP Negeri 3 Bandung. Amin...
Bandung, Juli 2010
Koordinator BK
Dra. Wina Sumirat
NIP. 19670512 199412 2 002
Lampiran. 1.
PROGRAM OPERASIONAL BIMBINGAN KONSELING
SMP NEGERI 3 BANDUNG
KEGIATAN
PELAKSANA
TUJUAN
SASARAN
1. Persiapan
A. pertemuan Menyusun Program
B. pembagian tugas
C. mempersiapkan seperangkat kelengkapan instrumen bimbingan
2. Kegiatan layanan pendukung bimbingan
A. Layanan orientasi
B. Layanan Informasi
C. Layanan penempatan dan penyaluran
D. Layanan pembelajaran
E. Layanan Bimbingan kelompok
F. Layanan konseling perorangan
G. Layanan konferensi kasus
H. Aplikasi instrumental
I. Penyelenggaraan himpunan data
J. Kunjungan rumah
K. Alih tugas kasus
- Petugas BK
- Kep. Sek
- Petugas BK
- Petugas BK
- Petugas BK
- Guru
- Panitia MOS
- Guru BK
- Guru
- Petugas bk
- Panitia PSB
- Guru
- Petugas BK
- Petugas BK
- Petugas BK
- Petugas BK
- Kep.sek
- Petugas BK
- TU
- Petugas BK
- Kep.Sek
- Petugas BK
- Guru
- Wali kelas
- Petugas BK
- Wali kelas
Tersedianya pedoman dalam melaksanakan kegiatan BK
Untuk memperjelas tugas guru BK
Untuk menunjang kegiatan BK
Mengenalkan lingkungan sekolah kepada siswa
Menginformasikan program sekolah
Untuk menempatkan siswa di kelas
Terdapat pengertian yang benar tentang belajar yang efektif
Agar siswa mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya
Membantu siswa dalam mengatasi masalah pribadi
Membantu siswa dalam menyelesaikan masalah secara kelompok
Untuk menunjangg kegiatan BK
Untuk mengumpulkan data seobjektif mungkin
Untuk memecahkan masalah secara bersama-sama
Untuk mengetahui keadaan siswa di rumah
Siswa
Siswa
Siswa
Siswa
Siswa
Siswa
Siswa
Siswa
Siswa
Siswa
siswa
KEGIATAN
PELAKSANA
TUJUAN
SASARAN
3. Reveral atau Alih tangan
a. Kerjasama dengan orang tua siswa dan instansi terkait (psikotes)
4. Penilaian
a. Pelaksaaan program (Diagnosa, Prognosa, Tindaklanjut)
b. Hasil pelaksanaan evaluasi, analisis dan tindak lanjut
5. Tindak Lanjut
1. Pelaporan
a. Semester
b.Tahunan
Petugas BK
Kepala sekolah
Wali kelas
Petugas BK
Petugas BK
Petugas BK
Petugas BK
Petugas BK
Melimpahkan atau mengirimkan kasus kepada pihak lain yang lebih kompeten dalam menanggulangi masalah.
Untuk menggali potensi siswa
Untuk mengetahui sejauh ana program dapat dilaksanakan
Melihat keefektifaan pelaksanaan program
Tujuan memilih alternatif yang tepat untuk program selanjutnya agar pelaksanan program BK dapat diinformasikan
Siswa
Siswa
Walikelas, guru mata pelajaran, para wakasek dan kepala sekolah
Bandung, Juli 2010
Mengetahui
Kepala Sekolah
Koordinator BK
Drs. H.K. Lukman Hakim
Dra. Wina Sumirat
NIP. 19540313 198203 1 010
NIP. 19670512 199412 2 002
Lampiran 2.
LEMBAR PENGESAHAN
PROGRAM KERJA BIMBINGAN DAN KONSELING SMPN 3 BANDUNG
TAHUN PELAJARAN 2010-2011
Bandung, Juli 2010
Koordinator BK
Dra. Wina Sumirat
NIP. 19670512 199412 2 002
Menyetujui,
Kepala SMP N 3 Bandung
Drs. H.K. Lukman Hakim
NIP. 19540313 198203 1 010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar